Tsunami, AS Kirim Armada Robot ke Jepang BERITA

VIVAnews -- Pasca gempa 9,0 skala Richter dan tsunami Jumat 11 Maret 2011, Jepang dihadapkan pada kondisi porak-poranda. Negeri Sakura itu berjuang keras untuk pulih. Perjuangan itu kian berat setelah sejumlah reaktor nuklir bocor dan ada pula yang meledak.
Banyak negara yang datang membantu. Amerika Serikat, misalnya, mengirim armada robot kontraktor iRobot. Tugasnya adalah memulihkan kondisi di sejumlah wilayah yang berbahaya. iRobot yang bebasis di Bedford, Massachusetts mengirimkan empat robot ke negeri itu. Dua robot PackBot dan dua Warrior.
PackBot adalah robot tangkas, unit yang teruji di tengah pertempuran. Mampu menyingkirkan bom, melakukan operasi pengintaian, dan operasi taktis lainnya. Beratnya 45 sampai 60 pon."Tak semua robot bisa bekerja di segala kondisi. Sehingga mereka harus dikonfigurasi secara tepat," kata Wakil Direktur iRobot, Tim Trainer seperti dimuat situs CNN, 23 Maret 2011. Di Jepang, PackBot akan dilengkapi sensor HazMat dan siap ditempatkan di lokasi rawan radiasi nuklir, seperti di PLTN Fukushima, untuk mencari anomali radiasi dalam hal kimia maupun biologis. Sementara, robot Warrior yang lebih besar memiliki berat 347 pon. Robot ini bisa berjalan melintasi reruntuhan dan membawa muatan seberat 200 pon. Selama menjalani misi di Jepang, robot ini akan dilengkapi kemampuan memadamkan api atau membersihkan reruntuhan. Baik Warrior maupun PackBot bisa dikendalikan jarak jauh menggunakan remote kontrol dalam jarak 800 meter. PackBot mengirimkan data tentang kondisi berbahaya pada  operator secara real time. Robot ini juga bisa membantu dalam upaya pencarian, seperti yang dilakukan pasca aksi teror 9 September 2001. Pengiriman PackBot dan Warrior akan disertai enam teknisi iRobot yang akan memberi pelatihan pada pasukan bela diri Jepang -- bagaimana mengoperasikan robot-robot ini. Sekali masuk wilayah radiasi nuklir, robot-robot itu tak diharapkan bisa kembali. Sebab, kontaminasi akan membuat mereka tidak aman digunakan lagi.

Related Posts