PALEMBANG, SRIPO — Usai lututnya pulih Firman Utina harus menerima kenyataan tidak bisa membela Sriwijaya FC. Gelandang asal Manado ini menderita hepatitis B yang membuatnya istirahat total satu bulan.
Diprediksi ia akan melewatkan 9 sisa laga SFC di ajang Liga Super Indonesia (LSI) dan Asian Football Confederation (AFC). Bahkan virus ini bisa mengancam karir Firman jika tidak dalam penanganan yang tepat.
“Hepatitis B yang diderita Firman akibat serangan virus pada hati. Hal ini disebabkan terlalu letih sehingga daya tahan tubuh lemah. Saat daya tahan tubuh lemah, maka virus akan sangat mudah menyerang,” kata Dokter Tim Feriyanto, Kamis (14/4).
Namun menurut Fery sapaannya, Firman bisa sembuh total asalkan mendapatkan penanganan yang tepat dan menjalani perawatan serius. Harus istirahat total selama satu bulan. Bahkan setelah satu bulan dia harus kembali menjalani cek darah dan fisik.
“Jika kondisi normal maka dia bisa latihan tetapi secara bertahap hingga benar-benar normal. Firman bisa sembuh total karena cepat dideteksi dan penanganan,” jelasnya.
Sementara itu, Firman Utina mengaku sangat kecewa dengan kondisinya. Baginya, usai cedera lutut dia berharap bisa memberikan yang terbaik untuk SFC dalam sisa pertandingan semua ajang kompetisi. Tetapi apa mau dikata dia harus kembali istirahat.
“Ya beginilah, dibilang sehat tetapi tidak sehat dan saya harus istirahat total. Terpaksa saya harus melewatkan momen penting dan laga krusial SFC,” kata Firman saat ditemui Sripo di ruang VIP Khusus Kamar nomor 2 RS Muhammadiyah, Kamis (14/4).
Meski sakit, Firman tetap ramah dan menceritakan bagaimana awal mula dia harus dirawat. Usai laga menghadapi Persisam Samarinda, kondisinya tetap bugar dan mengikuti latihan intensif pada Minggu (10/4), menjelang persiapan lawan Song Lam Nghe An, Rabu (13/4).
Namun usai latihan pada Senin (11/4) pagi dia merasakan sedikit pusing-pusing. Kondisi fisiknya semakin menurun saat latihan Senin sore.
“Saya kemudian minta diperiksa sama Kang Encu (terafis SFC) dan sempat dirawat pada Selasa (12/4) tetapi tidak ada kemajuan. Dokter tim akhirnya merujuk saya ke RS Muhamadiyah, sejak Rabu pagi. Saya pun gagal main,” jelas Firman.
Menurut Firman bukan hanya dia yang kecewa akibat tidak bisa tampil. Tetapi kedua anaknya, M Raihan Utina dan Salsabila Lirobiha Putri Utina juga kecewa karena tidak dapat menyaksikan ayahnya bertanding sejak menit-menit awal.
“Terpaksa saya nonton bersama anak-anak di kamar ini. Mereka kecewa,” jelasnya.
Sementara itu, istrinya Marita Yustika yang menemani Firman sejak hari pertama masuk mengatakan, dia bersama kedua anaknya datang sejak Jumat (8/4). Mereka ingin menyaksikan Firman bermain lawan Persisam. Maklum sudah lama Firman absen, kerinduan keduanya memang terobati saat melihat sang ayah tampil selama 17 menit.
“Namun mereka belum puas dan ingin melihat papanya bermain termasuk dalam pertandingan Rabu tetapi karena sakit jadinya mereka kecewa. Kini anak-anak sudah pulang ke Tangerang karena yang sulung akan sekolah,” jelas Marita.
Sementara itu, Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) mengatakan, memaklumi kondisi Firman. PT SOM akan memberikan pengobatan dan pelayanan yang baik hingga sang pemain sembuh. Apalagi kondisi ini di luar keinginan Firman secara pribadi dan klub.
Menurut dia, Firman dalam penanganan dokter tim dan dokter ahli di RS Muhammadiyah, Fadilah.
“Kita harapkan dia segera sembuh dan bisa bermain untuk SFC. Kita maklumi. Alhamdulillah meski Firman absen masih ada pemain lain yang bisa menggantikan,” jelas Hendri. (ndr)
Diprediksi ia akan melewatkan 9 sisa laga SFC di ajang Liga Super Indonesia (LSI) dan Asian Football Confederation (AFC). Bahkan virus ini bisa mengancam karir Firman jika tidak dalam penanganan yang tepat.
“Hepatitis B yang diderita Firman akibat serangan virus pada hati. Hal ini disebabkan terlalu letih sehingga daya tahan tubuh lemah. Saat daya tahan tubuh lemah, maka virus akan sangat mudah menyerang,” kata Dokter Tim Feriyanto, Kamis (14/4).
Namun menurut Fery sapaannya, Firman bisa sembuh total asalkan mendapatkan penanganan yang tepat dan menjalani perawatan serius. Harus istirahat total selama satu bulan. Bahkan setelah satu bulan dia harus kembali menjalani cek darah dan fisik.
“Jika kondisi normal maka dia bisa latihan tetapi secara bertahap hingga benar-benar normal. Firman bisa sembuh total karena cepat dideteksi dan penanganan,” jelasnya.
Sementara itu, Firman Utina mengaku sangat kecewa dengan kondisinya. Baginya, usai cedera lutut dia berharap bisa memberikan yang terbaik untuk SFC dalam sisa pertandingan semua ajang kompetisi. Tetapi apa mau dikata dia harus kembali istirahat.
“Ya beginilah, dibilang sehat tetapi tidak sehat dan saya harus istirahat total. Terpaksa saya harus melewatkan momen penting dan laga krusial SFC,” kata Firman saat ditemui Sripo di ruang VIP Khusus Kamar nomor 2 RS Muhammadiyah, Kamis (14/4).
Meski sakit, Firman tetap ramah dan menceritakan bagaimana awal mula dia harus dirawat. Usai laga menghadapi Persisam Samarinda, kondisinya tetap bugar dan mengikuti latihan intensif pada Minggu (10/4), menjelang persiapan lawan Song Lam Nghe An, Rabu (13/4).
Namun usai latihan pada Senin (11/4) pagi dia merasakan sedikit pusing-pusing. Kondisi fisiknya semakin menurun saat latihan Senin sore.
“Saya kemudian minta diperiksa sama Kang Encu (terafis SFC) dan sempat dirawat pada Selasa (12/4) tetapi tidak ada kemajuan. Dokter tim akhirnya merujuk saya ke RS Muhamadiyah, sejak Rabu pagi. Saya pun gagal main,” jelas Firman.
Menurut Firman bukan hanya dia yang kecewa akibat tidak bisa tampil. Tetapi kedua anaknya, M Raihan Utina dan Salsabila Lirobiha Putri Utina juga kecewa karena tidak dapat menyaksikan ayahnya bertanding sejak menit-menit awal.
“Terpaksa saya nonton bersama anak-anak di kamar ini. Mereka kecewa,” jelasnya.
Sementara itu, istrinya Marita Yustika yang menemani Firman sejak hari pertama masuk mengatakan, dia bersama kedua anaknya datang sejak Jumat (8/4). Mereka ingin menyaksikan Firman bermain lawan Persisam. Maklum sudah lama Firman absen, kerinduan keduanya memang terobati saat melihat sang ayah tampil selama 17 menit.
“Namun mereka belum puas dan ingin melihat papanya bermain termasuk dalam pertandingan Rabu tetapi karena sakit jadinya mereka kecewa. Kini anak-anak sudah pulang ke Tangerang karena yang sulung akan sekolah,” jelas Marita.
Sementara itu, Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) mengatakan, memaklumi kondisi Firman. PT SOM akan memberikan pengobatan dan pelayanan yang baik hingga sang pemain sembuh. Apalagi kondisi ini di luar keinginan Firman secara pribadi dan klub.
Menurut dia, Firman dalam penanganan dokter tim dan dokter ahli di RS Muhammadiyah, Fadilah.
“Kita harapkan dia segera sembuh dan bisa bermain untuk SFC. Kita maklumi. Alhamdulillah meski Firman absen masih ada pemain lain yang bisa menggantikan,” jelas Hendri. (ndr)