DOKTER Tim Noveriyanto mengatakan, penderita Hepatitis B dalam kasus Firman Utina masih bisa diatasi karena terdeteksi dengan cepat dan belum menahun. Namun, si penderita harus istirahat total hingga satu bulan tanpa melakukan aktivitas yang melelahkan fisik.
“Firman bisa pulih asalkan istirahat total satu bulan. Kemudian harus menjalani prosedur yang tepat,” ujar Fery.
Setelah dinyatakan sembuh usai istirahat satu bulan, Firman harus menjalani serangkaian cek darah dan fisik apakah masih ada virus tersebut. Jika kemudian sudah aman, maka dia dibolehkan kembali latihan tetapi tetap secara bertahap dan pelan-pelan hingga fisiknya kembali bugar.
Berdasarkan kamus wikipedia Indonesia, Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan “Virus Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil berlanjut menjadi kanker hati.
Dalam kasus lain, penyebab Hepatitis bisa saja disebabkan paparan zat kimia seperti, karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern.
Zat-zat ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Kemudian masuk ke dalam tubuh dan beredar dalam darah untuk menetralkannya adalah pekerjaan hati.
Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.
Perawatan Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi. Umumnya sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan dan penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat teratur.
Hepatitis B akut sembuh, hanya 10 persen menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Ada beberapa perawatan dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis, yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita.
Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa (Uniferon).
Ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal bisa mencegah dan membantu pengobatan.
Di antaranya yang mempunyai efek sebagai hepatoprotektor (melindungi hati) dari zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan antara lain temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).
“Sekali lagi, Firman bisa sembuh total dengan perawatan yang baik,” jelas Fery.(ndr/berbagai sumber)
“Firman bisa pulih asalkan istirahat total satu bulan. Kemudian harus menjalani prosedur yang tepat,” ujar Fery.
Setelah dinyatakan sembuh usai istirahat satu bulan, Firman harus menjalani serangkaian cek darah dan fisik apakah masih ada virus tersebut. Jika kemudian sudah aman, maka dia dibolehkan kembali latihan tetapi tetap secara bertahap dan pelan-pelan hingga fisiknya kembali bugar.
Berdasarkan kamus wikipedia Indonesia, Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan “Virus Hepatitis B” (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil berlanjut menjadi kanker hati.
Dalam kasus lain, penyebab Hepatitis bisa saja disebabkan paparan zat kimia seperti, karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern.
Zat-zat ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Kemudian masuk ke dalam tubuh dan beredar dalam darah untuk menetralkannya adalah pekerjaan hati.
Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.
Perawatan Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi. Umumnya sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan dan penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat teratur.
Hepatitis B akut sembuh, hanya 10 persen menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Ada beberapa perawatan dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis, yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang penderita.
Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon Alfa (Uniferon).
Ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal bisa mencegah dan membantu pengobatan.
Di antaranya yang mempunyai efek sebagai hepatoprotektor (melindungi hati) dari zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati.
Jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk pengobatan antara lain temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).
“Sekali lagi, Firman bisa sembuh total dengan perawatan yang baik,” jelas Fery.(ndr/berbagai sumber)